Senyuman mu diam
Geliat jemari dan tubuh diatas sajjadah
Mengalir lancar berbicara Rasa
Kata kata bermakna bagai kalimat kalimat puitis mengungkap untaian prosa cinta bak pujangga cinta
Seperti bibir bibir mereka mereka yang bercinta kepada-Nya
Dalam teduhnya 2/3 malam
Senyum itu ... senyum diwajahmu
Tak pernah kulihat kau tersenyum seperti itu
Senyum itu ... senyum diwajahmu
Seolah gadis-gadis menari dibawah purnama malam dengan bola mata yang indah di senggigi
Tak bisa ku bayangkan, berkali kali bahkan jutaan kali lebih indah dari itu
hanya kau yang tahu senyum itu
Senyum mu itu diam
Mereka bilang kau gila
Dari semalam mereka bergunjing disana
Kudengar itu dari pria pria yang pernah menghilang bersamamu dibalik sekat terpal jembatan tiga
Berbisik dengan bola mata liar yang mencibir
Seolah lupa nikmatnya malam yang pernah kau jual pada mereka
Tapi senyum itu...senyum diwajahmu
Tak pernah kulihat kau tersenyum seperti itu
Senyum itu ... senyum diwajahmu
Seolah berkata ”biarlah hanya malam ini, kuserahkan semua jiwaku yang tersisa“
Tak bisa kupastikan keterpasrahan seperti apa lagi yang bisa mengalahkan rasa penyesalanmu
Hanya kau yang tahu senyum itu
Dalam diam.