Thursday, July 28, 2011

Senyuman mu diam

Senyuman mu diam
Geliat jemari dan tubuh  diatas sajjadah
Mengalir lancar berbicara Rasa
Kata kata bermakna bagai kalimat kalimat puitis mengungkap untaian prosa cinta bak pujangga cinta
Seperti bibir bibir mereka mereka yang bercinta kepada-Nya
Dalam teduhnya 2/3 malam
Senyum itu ... senyum diwajahmu
Tak pernah kulihat kau tersenyum seperti itu
Senyum itu ... senyum diwajahmu
Seolah gadis-gadis menari dibawah purnama malam dengan bola mata yang indah di senggigi
Tak bisa ku bayangkan, berkali kali bahkan jutaan kali lebih indah dari itu
hanya kau yang tahu senyum itu
 Senyum mu itu diam
Mereka bilang kau gila
Dari semalam mereka  bergunjing disana
Kudengar itu dari pria pria yang pernah menghilang bersamamu dibalik sekat terpal jembatan tiga
Berbisik dengan bola mata liar yang mencibir
Seolah lupa nikmatnya malam yang pernah kau jual pada mereka
Tapi senyum itu...senyum diwajahmu
Tak pernah kulihat kau tersenyum seperti itu
Senyum itu ... senyum diwajahmu
Seolah berkata ”biarlah hanya malam ini, kuserahkan semua jiwaku yang tersisa“
Tak bisa kupastikan keterpasrahan seperti apa lagi yang bisa mengalahkan rasa penyesalanmu
Hanya kau yang tahu senyum itu
Dalam diam.

Riak kata

Riak kata

Riak kata jarnihkan rasa Tersembunyi di rongga bias
Mengalir embun doa jatuh meretas
Bersyukur  jiwa yang bebas. 

Deru

Deru
Lautan pasir bergerigi pantai
Anak nelayan memancing di awan
Mengiring alunan tari nada kecapi
Damai  hening langit bersuara tawa
Terdengar seperti pintu berderik

Kerumunan camar berbaris diam
Tajam menikam mata hati
Kelumit bayang gadis menari-nari
Di pelupuk mata yang enggan di buka

Gerabah pasir terisi penuh air garam
Sang gadis berlari di atas pelangi
Sungguhpun tenang camar berdiri
Tak pernah sekalipun menyapa  angin diam

Hanya lautan pasir dan deru pantai bergerigi.
de_Fajri 2010

Dulu, kini dan rasanya

Dulu, kini dan rasanya
Dulu…
Rasanya baru kemarin pagi tiang kayu dari bilik jerami
Menyembul hidup bagai catatan kaki
Rasanya seperti hembusan angin surga
Sesegar udara yang diinginkan pagi
Mengalir terasa menembus hati.
Rasanya baru kudekap lagi
Jenjang kaki dan lembut jemari
Mengalir dahaga di rusuk kiri
 Kini..
Rasanya kosong mengiris kulit
Diatas restu kaki langit
Tajam mengalir lurus tak melirik.


Faj